BENGKULU, infosumatera.com- Banyak segi menarik dikupas dalam kegiatan Bincang Bareng Media di ruang Rapat Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu Jum’at 7 Februari lalu.
Agenda penting bersama puluhan wartawan bidang ekonomi di Bengkulu tersebut terasa lebih greget, lantaran Narasumber Utamanya adalah Kepala Kantor Bank Indonesia Provinsi Bengkulu Wahyu Juwana Hidayat serta Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu Dhita Aditya Nugraha.
Sejumlah Manajer-manejer yang ada di Kantor Bank Indonesia Perwakilan Bengkulu juga hadir berdiskusi ekonomi bersama puluhan wartawan yang mengiikuti BBM .
Beberapa isu menarik yang mengemuka adalah tantangan ekonomi Global, Regional maupun Daerah ke depan akan semakin berat.
Namun Bank Indonesia bersama Pemerintah Pusat maupun Daerah dan Pelaku Usaha di Indonesia sangat optimis semua tantangan tersebut akan bisa dilalui dengan baik.
Kepala Kantor Bank Indonesia Provinsi Bengkulu Wahyu Juwana Hidayat menegaskan Divergensi (Pergeseran Sosial Ekonomi) Pertumbuhan ekonomi dunia melebar dari ketidak pastian pasar keuangan global masih berlanjut.
Meskipun demikian tercatat beberapa faktor pendukung prospek ekonomi domestik antara lain peningkatan permintaan domestik, kebijakan strategis fiskal yang konsisten dari berbagai dampak kebijakan pemerintah terhadap prospek ekonomi daerah (kenaikan upah, program swasembada pangan, moratorium impor).
‘’Sejalan dengan hal tersebut, arah bauran kebijakan Bank Indonesia dalam rangka stabilitas dan pertumbuhan berkelanjutan diarahkan pada keseimbangan menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi, ‘’ungkap Wahyu Juwana Hidayat.
Langkah-langkahnya adalah dengan terus memperkuat sinergi bersama Pemerintah menuju Indonesia maju.
Melalui rapay Dewan Gubernur 14-15 Januari 2025, Dewan Gubernur Bank Indonesia memutuskan BI Rate turun 25 bps menjadi 5,75%. Suku Bunga Deposit Facility turun 25 bps menjadi 5,00 % dan Suku Bunga Lending Facility turun 25 bps menjadi 6,50%.
Keputusan ini Konsisten dengan tetap rendahnya prakiraan inflasi 2025 dan 2026 yang terkendali dalam sasaran 2,5 plus minus 1 %.
Terjaga nilai tukar rupiah yang sesuai dengan fundamental untuk mengendalikan inflasi dalam sasarannya dan perlunya upaya untuk turut mendorong pertumbuhan ekonomi.
Sejalan dengan pertumbuhan nasional, Ekonomi Provinsi Bengkulu tahun 2024 tumbuh sebesar 4,62%. (y-o-y) lebih tinggi dibandingkan tahun 2023 yang sebesar 2,26% (y-o-y).
Lebih lanjut pertumbuhan ekonomi di triwulan IV 2024, tumbuh sebesar 4,55% (y-o-y), hampir sama dengan triwulan sebelumnya 4,57% (y-o-y). Tumbuhnya perekonomian tahun 2024 menunjukkan peningkatan kinerja berbagai sektor, terkait permintaan di tengah momen HBKN Nataru dan libur sekolah, serta panen padi dan Holtikutura.