Oleh : ADV Iksan Agus Abraham, SH
BENGKULU, infosumatera.com-Bagi anda yang mengalami masa kanak-kanak di era tahun “80-an di Kota Bengkulu pasti pernah mendengar satu nama yang bisa membuat bulu kuduk bergidik. Nama itu adalah Mak Sumai.
Mak Sumai merupakan sebuah legenda yang hidup bersama menemani hari-hari bahagia saat masa kecil dahulu.
Kata kegenda dalam kamus Bahasa Indonesia adalah cerita rakyat kuno yang berkaitan dengan peristiwa sejarah.
Cerita legendaris ini menyerupai mitos dan dianggap semi imajiner, namun tidak memiliki atau tidak dianggap sakral oleh sebagian masyarakat layaknya mitos (dikutip dari google.com).
Saat nama, “Mak Sumai” ini terdengar di kala anak-anak tengah bermain, dapat dipastikan permainan pasti bubar seketika.
Anak-anak dipastikan detik itu juga langsung pulang berlari ke rumah masing-masing.
Pengalaman seperti ini, dirasakan penulis masa kecil dahulu. Saat itukami tengah memanjat satu pohon Jambu yang buahnya tampak lebat. Waktu itu hari baru akan beranjak siang.
Namun entah mengapa tiba-tiba salah seorang anak meneriakkan jika Mak sumai akan datang. Sontak kami segera berebutan turun dari pohon tersebut dan langsung bergegas pulang tanpa ada yang berani berucap sepatah katapun.
‘’Mak sumai, digambarkan sebagai sosok perempuan tua buruk rupa. Sapaan Mak merupakan sapaan untuk orang tua perempuan dalam Bahasa Melayu Jambi (dikutip dari google.com).
Punggung nenek atau Mak Sumai ini digambarkan bolong dan suka menculik anak-anak.
Lebih uniknya lagi , gambaran Mak Sumai ini memiliki telapak kaki yang terbalik dibanding manusia normal. Ada yang menggambarkan Mak Sumai setiap berjalan membawa tongkat, tetapi ada juga yang tidak.
Jelasnya sosok mak sumai ini sangat menyeramkan. Saat masih anak-anak entah dimana keberadaan Mak sumai ini, namun saat teringat namanya atau namnya sudah tersebut, seketika itupula anak-anak sudah pasti ketakutan dan ingin pulang ke rumah masing-masing.
Bisa dibayangkan dengan bentuk telapak kaki terbalik, mustahil jejak Mak sumai dapat diikuti jika ia sudah berhasil mendapatkan mangsanya.
Anak-anak yang berhasil di culik oleh Mak sumai bakal dimasukkan ke dalam punggungnya dan dibawa pergi masuk ke dalam hutan.
Tak jelas siapa sebenarnya sosok Mak Sumai ini. Tapi yang pasti dia melengkapi hari-hari anak-anak kala itu disaat tengah riang-riangnya bermain bersama teman-teman.
Penulis adalah Advokat di LBH Kepahiang Bengkulu