BENGKULU, infosumatera.com- Rapat Tingkat Pimpinan (High Level Meeting/HLM) Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) digelar di Balai Raya Semarak Selasa 18 Maret 2025.
Gubernur Bengkulu H. Helmi Hasan bersama Kepala Kantor Bank Indonesia (BI) Perwakilan Bengkulu Wahyu Juwana Hidayat langsung memimpin rapat.
Agenda utama dari rapat penting tersebut ialah mengupas pengendalian inflasi di Bengkulu agar tetap berada dalam rentang kendali, supaya stabilitas ekonomi terjaga terutama momen ramadan dan Iduil Fiti
Rapat turut dihadiri Kepala-kepala OPD serta pihak terkait termasuk Walikota /Bupati untuk memastikan pasokan bahan pokok tertap terjaga dan harga stabil
Kepala Kantor Bank Indonesia (BI) Perwakilan Bengkulu Wahyu Juwana Hidayat memaparkan pada bagian Tim Pengendalian Inflasi Daerah. Kebijakan Strategis Pemerintah terhadap outlok ekonomi domestik 2025-2026.
‘’Gejolak global juga berdampak terhadap beberapa negara tak terkecuali indonesia, ‘’jelasnya melalui siaran rilis.
Tantangan ini kata Wahyu Juwana Hidayar perlu direspon dengan kebijakan yang tepat untuk ketahanan dan kebangkitan ekonomi nasional.
Sinergi fiskal dan moneter perlu semakin diperkuat ke depan dengan melihat potensi transformasi ekonomi di sektor riil (40 proyek dalam Asta Cita).
Sementara itu Pemerintah Provinsi Bengkulu bersama Gubernur Helmi Hasan siap memperkuat koordinasi dalam menjaga stabilitas harga menjelang Idulfitri 1446 H.
Gubernur Helmi menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah daerah, pelaku usaha, dan pemangku kepentingan lainnya untuk mencegah lonjakan harga yang dapat memberatkan masyarakat.
Ia menegaskan sinergi menjadi kunci dalam mengendalikan inflasi, terutama di momen krusial seperti menjelang Lebaran.
Harga Mulai Stabil, Pasokan Bahan Pokok Terkendali
Hasil pemantauan Tim Pengendali Inflasi Daerah menunjukkan bahwa ketersediaan bahan pokok di Bengkulu masih dalam kondisi aman. Meskipun sempat terjadi kenaikan harga pada beberapa komoditas, tren stabilisasi mulai terlihat. Salah satu contoh adalah harga cabai yang sebelumnya mencapai Rp60 ribu per kilogram, kini telah turun ke kisaran Rp40 ribu per kilogram seiring dengan terjaminnya pasokan.
Sebagai langkah konkret dalam pengendalian inflasi, pemerintah daerah menggandeng Bulog dan Dinas Pertanian Bengkulu untuk menyerap hasil panen petani lokal. Upaya ini tidak hanya membantu petani mendapatkan harga yang layak, tetapi juga menjaga ketersediaan stok pangan di pasaran.
Kelangkaan Gas 3 Kg Jadi Perhatian Serius
Di samping stabilitas harga bahan pokok, distribusi gas LPG 3 kg juga menjadi sorotan dalam rapat ini. Bupati Rejang Lebong, Fikri Thobari, menyampaikan bahwa warganya masih mengalami kesulitan mendapatkan gas melon akibat keterbatasan stok di sejumlah pangkalan.
Ia berharap pemerintah segera mengambil langkah untuk memastikan distribusi yang lebih merata.
Dalam hal ini, Pemprov Bengkulu berkomitmen untuk mencari solusi agar pasokan gas subsidi dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Dengan berbagai langkah yang telah disiapkan, pemerintah berharap masyarakat Bengkulu dapat merayakan Idulfitri dengan lebih tenang tanpa kekhawatiran terhadap lonjakan harga atau kelangkaan kebutuhan pokok. (dimas dan Deni)