BENGKULU, infosumatera.com-Gubernur Bengkulu Helmi Hasan makin geram, belum maksimalnya pengerukan alur Pulau Baai oleh Pelindo II Cabang Bengkulu.
Menurut dia masalah akses pelayaran ke Pulau Enggano merupakan persoalan masa lalu,namun diselesaikan pada masa sekarang.
Pemerintah Provinsi Bengkulu telah mengeluarkan surat darurat pelabuhan sebagai dasar hukum agar PT. Pelindo dapat segera mengambil langkah konkret dengan seluruh sumber daya yang dimilikinya.
“Pelindo sebelumnya berjanji pada Selasa lalu kapal sudah bisa berlayar ke Enggano membawa penumpang dan logistik. Namun hingga Rabu, kapal tetap belum juga bisa jalan,” ujar Gubernur Helmi.
Tak tinggal diam, Gubernur bahkan langsung menemui Direktur Utama Pelindo, Arif Suhartono, di Jakarta untuk meminta keseriusan dalam penanganan masalah ini.
Namun, Pelindo beralasan persoalan alur pelayaran bukan sepenuhnya tanggung jawab mereka, melainkan berada di bawah kewenangan Kementerian Kelautan.
Gubernur Helmi Hasan menyatakan kesiapan Pemerintah Provinsi Bengkulu mengambil alih sepenuhnya pengelolaan alur pelayaran ke Enggano.
“Kinerja Pelindo kami nilai belum maksimal,” tegasnya.
Perusahaanditunjuk Pelindo melakukan pengerukan hanya dikontrakkedalaman tiga meter, padahal idealnya minimal enam meter,Meski bersifat sementara.
lebar alur sekitar 40 meter, terlalu sempit bagi kapal besar.
“Kita minta agar lebar dan kedalaman ditambah. Kapal-kapal penumpang enggan melintas karena kondisi ini dinilai berbahaya bagi kapal maupun keselamatan penumpang,” jelasnya.
Pelindo akhirnya setuju untuk mendatangkan kapal keruk yang lebih besar agar pengerjaan bisa berlangsung lebih cepat dan lancar.
“Untuk saat ini, kita tunggu bersama apakah Pelindo benar-benar serius dan fokus menyelesaikan tugasnya. Tapi kalau mereka tetap tidak mampu, lebih baik angkat bendera putih, dan biarkan Pemerintah Provinsi Bengkulu yang mengambil alih pengerukan alur tersebut,” tutup Helmi dengan nada tegas.
