BENGKULU,infosumatera.com- Kita barangkali sering mendengar orang mengucapkan satu kata yakni sabar.
Pengucapannya, kerap disampaikan saat seseorang seseorang sedang marah, supaya emosi yang meluap bisa ditahan.
Merujuk kepada Google.com disebutkan kata Sabar berasal dari Bahasa Arab yang berarti menahan atau mencegah.
Dalam Al-quran banyak sekali ayat-ayat yang menegaskan agar ummat manusia bersabar dalam segala hal.
Seperti dalam ayat 155 Surat Al-Baqarah yang artinya : Hai orang-orang yang beriman jadikanlah salat dan sabar sebagai penolongmu.
Dalam ayat ini kata perintah sabar disandingkan dengan perintah salat. Hal ini menandakan betapa pentingnya kedudukan bersabar di dalam Islam, sampai-sampai Allah mensejajarkannya dengan Perintah melaksanakan salat.
Salat merupakan kewajiban pokok yang wajib dilaksanakan 5 kali dalam sehari semalam. Itu berarti jika kita menggunakan ilmu Qiyas untuk menjelaskan betapa pentingnya bersabar, samalah artinya perintah itu (sabar)sebagai kewajiban pokok pula yang harus dimiliki oleh setiap mukmin dalam mengarungi hidup yang penuh tantangan dan ujian.
Sabar itu sendiri ternyata cakupannya sangat luas sekali, buka sebatas bersabar dalam menahan emosi Ketika sedang marah.
Sabar dalam melaksanakan ketataan kepada Allah dengan menjalankan semua perintahnya serta sabar agar tidak melanggar larangannya atau sabar menjauhi maksiat juga masuk dalam cakupan sabar itu tadi.
Sabar dalam ketaataan itu berarti membutuhkan konsistensi, dalam melaksanakan ketaqwaan serta segala perinahnya yang sudah tentu disesuaikan dengan kemampuan yang kita miliki.
Meski begitu menjaga konsistensi adalah hal yang sangat berat bagi seorang Muslim dikarenakan, kapasitas iman memang selalu dalam kondisi naik turun.
Oleh karenanya ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk menjaga konsistensi tersebut terutama dalam soal-soal ibadah.
Tips itu adalah bila Imanmu sedang naik maka tambah ibadahmu dengan hal-hal yang sunnah. Namun bila Imanmu sedang turun makan laksanakan hal-hal yang wajib saja.
Sementara sabar dalam menjauhi kemaksiatan artinya kita sejauh-jauh mungkin dapat meninggalkan semua perbuatan buruk yang berpotensi menimbulkan dosa dan bisa berujung kepada penyesalan.
Menghindari tempat-tempat atau melakukan kegiatan yang berbau maksiat. Senantiasa berzikir diwaktu-waktu kapan saja maupun sedang dimana saja.
Akhirnya marilah kita mempraktikkan sabar dalam kehidupan kita sehari-hari agar menjadi hamba Allah yang senantiasa beruntung.
Penulis adalah Pengurus Masjid Al-Hadi RT 023 Bentiring Permai Kota Bengkulu