BENGKULU, infosumatera.com- Kerap terjadi di Masyarakat,sebuah persepsi keliru tentang modal, sebelum memulai sebuah usaha.
Mereka beranggapan, bahwa modal usaha harus berbentuk materi atau lebih tepatnya uang. Apakah persepsi ini benar.
Modal usaha dalam bentuk uang bukanlah segala-galanya. Meski berusaha tanpa memilki modal berupa uang, akan mengalami banyak kesulitan, saat memulai bisnis.
Membuka usaha untuk mendapat keuntungan (uang) memang sulit. Sulitnya mencari uang itu, seperti cerita teman penulis, sama sulitnya atau bahkan lebih sulit dari memecah batu karang di lautan.
Hanya saja tidak berarti sulitnya mencari uang secara halal, tidak memiliki jalannya. Pepatah mengungkapkan 1000 jalan menuju Roma.
Oleh karena itu, berkaitan dengan modal, uang bukan segala-galanya untuk memulai usaha
. So buang jauh-jauh, anggapan harus banyak memiliki uang baru usaha dapat jalan.
Banyak terjadi di Masyarakat, berbekal modal yang minim atau seadanya atau Bahasa gaulnya modal dengkul, usaha tetap bisa berjalan.
Pakar-pakar ekonomi maupun pakar motivasi sering membagikan persepsi seperti ini.
Contohnya sangat banyak di Masyarakat kita hal seperti ini, hanya bermodalkan dengkul, mereka tetap dapat mengais rezeki dan sedikit demi sedikit berubah menjadi pengusaha sukses bahkan menjadi Pejabat.
Untuk membuktikannya kita bisa merujuk ke salah seorang mantan Bupati dua Periode, pemilik Yayasan yang mengelola Kampus dengan ribuan mahasiswa serta unit-unit bisnis lainnya, yang hanya bermodal satu unit Komputer sampai berhasil menjadi orang terpandang di Masyarakat.
Cerita ini kerap dibagikan oleh tokoh tersebut diberbagai kesempatan.
Kalau begitu uang bukan modal segalanya, masih banyak lagi modal-modal lainnya yang jika diterapkan bisa mendukung kesuksesan.
Modal tersebut antara lain Kepercayaan. Tentang kepercayaan, banyak diantara pengusaha bermodal kepercayaan menjadi berhasil.
Modal lainnya adalah kejujuran, kekompakan dan kebersamaan, tak kenal Lelah dalam berjuang. Tetap semangat, sampai ada istilah bila jatuh bangun lagi, jatuh bangun lagi, jatuh lagi bangun lagi.
Bahkan ada motivator yang bercerita soal jatuh bangun hingga sebelas kali, menunjukkan bahwa berusaha, harus sungguh-sungguh, penuh dedikasi dan komitmen.
Kemudian, yang terakhir selalu bertawakal. Berarti kita diminta menyerahkan semua hasil dan urusan kita kepada sang Pencipta. Allah SWT. Tanamkan dalam hati bahwa usaha yang kita rintis dan mulai bisa berhasil. Tepis keraguan untuk menemui kegagalan. Jika gagal coba lagi, gagal terus mencoba jangan bosan.*
Penulis wartawan di Bengkulu