infosumatera.com-Penyakit Gagal Ginjal Kronik (GGK) pada anak telah menjadi salah satu permasalahan kesehatan yang memerlukan perhatian serius.
GGK merupakan kondisi progresif di mana fungsi ginjal menurun secara bertahap hingga tidak mampu lagi menjalankan fungsi ekskresi dan filtrasi.
Pada anak-anak, GGK dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti infeksi saluran kemih yang berulang, kelainan bawaan ginjal, hingga pola makan yang tidak sehat.
Hal ini mengakibatkan berbagai dampak buruk terhadap pertumbuhan, perkembangan, dan kualitas hidup anak.
Oleh karena itu, edukasi kepada masyarakat, terutama para ibu sebagai garda terdepan dalam perawatan anak, menjadi sangat penting untuk mencegah kejadian GGK sejak dini.
Dalam upaya memberikan solusi terhadap permasalahan ini, Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Bengkulu mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk“PeningkatanPengetahuan Ibu dalam Pencegahan Kejadian GGK pada Anak”.
Kegiatan ini dilaksanakan di wilayah Sawah Lebar, Kota Bengkulu, yang menjadi salah satu wilayah dengan tingkat kesadaran kesehatan yang perlu ditingkatkan, senin 9 Desember 2024.
Ketua Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Bengkulu, Ns. Septiyanti, S.Kep, M.Pd, sekaligus sebagai Ketua Tim Pengabdian Masyarakat, menegaskan bahwa pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu wujud nyata dari Tri Dharma Perguruan Tinggi.
“Peran dosen tidak hanya terbatas pada pendidikan di kelas dan penelitian, tetapi juga memberikan dampak nyata bagi masyarakat melalui pembinaan wilayah berkelanjutan.
Dengan edukasi yang tepat, kami berharap dapat membantu masyarakat memahami pentingnya pencegahan GGK pada anak,” jelasNs. Septiyanti.
Kegiatan ini melibatkan tim dosen yang terdiri dari Ns. Septiyanti, S.Kep, M.Pd, Widia Lestari, S.Kep, M.Sc, Sariman Pardosi, S.Kp, M.Si, Ns. Mardiani, S.Kep, MM, dan Dr. Nur Elli, S.Kp, M.Kes.
Tim ini secara kolaboratif memberikan edukasi kepada ibu-ibu tentang faktor risiko GGK, pentingnya deteksi dini, serta langkah-langkah pencegahan melalui pola hidup sehat, seperti menjaga kebersihan pribadi dan lingkungan, memberikan asupan gizi yang seimbang, dan mendorong kebiasaan minum air putih yang cukup.
Salah satu anggota tim, Dr. Nur Elli, S.Kp, M.Kes,menekan kan pentingnya pendekatan berbasis komunitas dalam kegiatan semacam ini.
Keterlibatan langsung masyarakat akan meningkatkanpemahaman dan kepedulian mereka terhadap isu kesehatan.
“Kami berharap program ini dapat menjadi model bagi pengabdian masyarakat lainnya,” ujarnya.
Partisipasi Pemerintah dan Dukungan Stakeholder
Program ini juga mendapatkan apresiasi dari Pihak Puskesmas Sawah Lebar Kota Bengkulu, yang diwakili oleh Penanggungjawab Program Penyakit Tidak Menular Ns. MochYulis, S.Kep,
Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini sangat strategis dalam meningkatkanpengetahuan masyarakat.
“Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Bengkulu selalu menjadi mitra strategis kami, tidak hanya dalam mendukung pembelajaran praktik mahasiswa, tetapi juga melalui berbagai kegiatan pengabdian masyarakat.
Edukasi kesehatan yang diberikan para dosen sangat membantu kami dalam menekan prevalensi penyakit tidak menular, termasuk GGK pada anak,” ujar Ns. Moch Yulis.
Harapan dan Dampak Kegiatan
Melalui kegiatan ini, diharapkan para ibu di wilayah Sawah Lebar semakin memahami pentingnya peran mereka dalam menjaga kesehatan anak sejak dini.
Pemahaman mengenai pencegahan GGK diharapkan dapat menurunkan angka kejadian penyakit tersebut di masa mendatang.
Selain itu, kegiatan ini juga memperkuat sinergi antara institusi pendidikan, pemerintah, dan masyarakat dalam meningkatkankualitas kesehatan masyarakat.
Program ini menegaskan komitmen Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Bengkulu dalam memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.
Tidak hanya sebagai pelaksana pengabdian, para dosen juga diharapkan menjadi agen perubahan yang mendorong peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan, khususnya dalam upaya mencegah GGK pada anak.
Dengan keberlanjutan program ini, diharapkan masyarakat Bengkulu dapat mencapai taraf kesehatan yang lebih baik dan berkualitas.