infosumatera.com-Bank Indonesia Perwakilan Bengkulu bersama pakar-pakar ekonomi menggelar sarasehan ekonomi di Hotel Mercure Bengkulu Senin 8 Desember 2024.
Para pakar sekaligus narasumber tersebut masing-masing adalah Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wahyu Juwana Hidayat, Kepala Kantor DJPb Provinsi Bengkulu Mohammad Irfan Surya serta Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede.
Saresehan ekonomi akhir tahun ini diikuti sekitar 100 peserta yang berasal dari kalangan Perbankan, Instansi terkait baik pusat maupun daerah, mahasiswa, Pemerintah Daerah Provinsi Bengkulu, pelaku UMKM, Pengurus KADIN Bengkulu, kalangan dunia usaha serta Media yang fokus dalam liputan-liputan ekonomi di Bengkulu.
Temanya ialah Sinergi moneter dan fiskal : Transformasi ekonomi Bengkulu untuk ketahanan ekonomi masa depan
Kupasan ialah, semakin membaiknya pertumbuhan ekonomi di Provinsi Bengkulu kuruan 2024 serta ekonomi nasional yang tetap kokoh, kuat dan stabil dalam memasuki tahun 2025 ditengah tantangan global yang perlu disikapi dengan tepat arif dan bijaksana.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu Wahyu Juwana Hidayat mengatakan sarasehan ekonomi ini, antara lain mengupas prospek pertumbuhan ekonomi di tahun 2025 mendatang.
Disampaikannya, Perekonomian Bengkulu kurun 2024 tumbuh positif. Hal ini ditopang oleh pengeluaran Pemerintah dan masuknya investasi-investasi di Bengkulu.
Lebih lanjut Wahyu Juwana Hidayat memprediksi Perekonomian Provinsi Bengkulu memasuki tahun 2025 mendatang akan mengalami pertumbuhan positif antara 4,6-5,0 persen year on year.
Bagusnya lagi prediksi pertumbuhan ini lebih tinggi dari tahun 2024 dalam hal pertumbuhannya, alias naik tipis
”Hebatnya ekonomi Bengkulu pada tahun 2025 mendatang diperkirakan akan tumbuh secara akseleratif alias tumbuh cepat secara peningkatannya karena faktor-faktor positif yang terjadi, ”bebernya.
Sektor pertanian dan konsumsi pemerintah yang selama ini menjadi andalan utama dalam pertumbuhan ekonomi di Bengkulu kembali akan memainkan perannya alias merupakan sektor penyumbang paling tinggi dalam pertumbuah ekonomi di Bengkulu.
”Meski begitu harus diakui masih terdapat tantangan yang akan menahan pertumbuhan ekonomi Bengkulu ke depan, ”ungkapnya.
Sementara itu, Ekonom Bank Permata Josua Pardede lebih menyoroti situasi perekonomian dunia yang bisa mempengaruhi ekonomi Indonesia secara keseluruhan termasuk ekonomi di Provinsi Bengkulu.
Situasi global tersebut adalah kebijakan Presiden Amerika y Donal Trump yang bisa memicu perang dagang dengan d China, termasuk perekonomian China yang melambat. ”Serta Kondisi Geo Politik dunia yang terasa begitu cepat berubah.
Hanya saja Narasumber dari Ekonom Permata ini tetap memberikan apresiasi yang dia sebut ekononomi Indonesia termasuk di Provinsi Bengkulu tetap stabil, dan tumbuh secara baik.
Cadangan Devisa masih kuat, bisa memicu ekonomi Indonesia tetap bertahan di tengah gempuran situasi dunia.
”Kaitan dengan Ekonomi China yang mulai melambat tentu akan berdampak pada kegiatan ekspor ke sana, dimana berdasarkan data, sekitar 20-25 persen ekspor Bengkulu menuju ke sana, ”ujarnya.
Sementara itu, Kepala DJPb Provinsi Bengkulu yang juga Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Bengkulu Mohammad Irfan Surya lebih mengapresiasi program Makan Bergizi Gratis yang dicanangkan Presiden RI Prabowo Subianto.
Hal ini sudah tentu menjadi pemicu semangat Bengkulu untuk meningkatkan produktivitas pangan, terkait kebutuhan yang besar. Hal ini tentu selaras dengan keinginan Presiden Prabowo agar Ketahanan pangan kita meningkat untuk konsumsi rakyat.
Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) yang di danai oleh Dana Desa ( DD) dapat mengambil bagian dalam Program Makan Bergizi Gratis ini agar ketersediaan pangan tercukupi, demikian Mohammad Irfan Surya.