infosumatera.com – Bank Indonesia punya arah bauran kebijakan tahun 2024 lebih jelas dan tepat sasaran. Arah Kebijkan ini mampu mempertahankan ekonomi Indonesia terus mengalami pertumbuhan.
Bauran kebijan BI Semua itu dipecah menjadi 2 kebijakan besar yakni mendukung stabilitas serta mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan
Mendukung stabilitas BI fokus dalam pengaturan moneter, seperti penggunaan instrumen BI Rate, inteversi valas, dan masih banyak lagi. Fundamental ekonomi Indonesia sejak covid melanda tetap bediri kuat hingga kini.
Pro pertumbuhan BI masuk ke Makro prudensial, Sistem Pembayaran, Pengembangan Pasar Uang dan Ekonomi Keuangan Inklusif serta Ekonomi Hijau. 4 isntrumen hasilnya Bank Indonesia mendapatkan capaian capaian yang sangat bagus.
Hal tersebut membuat rupiah tetap stabil, dan Perkasa seiring menguatnya Dollar Amerika.
Meski dalam beberapa hari lalu terjadi sedikit pelemahan rupiah. Rupiah masih lebih baik dari bberapa mata uang asing seperti Yen Jepang dan Won Korea melemahnya lebih dalam
Kepala Bank Indonesia Perwakilan Bengkulu Darjana mengungkapkan dampak atas pelemahan rupiah ini, sedikit mengganggu kinerja Impor. ‘’barang impor di bayar pakai dollar, menjadikan importir sedikit menahan harga, ‘’ujar dia saat menggelar Press Conference di Kantor BI Perwakilan Bengkulu Jumat 26 Juli 2024.
Komponen Impor, yang menjadi beban importir dapat mereka tanggung, sehingga hal ini tidak berdampak kepada melemahnya daya beli konsumen. Importit tettap dapat melepas produk medeka ke pasar domestik, tanpa harus merugi. ‘’Mereka tetap jual walau dengan keuntungan yang sedikit, ‘’paparnya.
PDRB Provinsi Bengkulu Triwulan III 2024 dan Full Year
Dalam kesempatan Rilis BI Perwakilan Bengkulu juga menyampaikan Outlook Ekomi di Bengkulu terkini. Eknomi Provinsi Bengkulu juga mengalami pertumbuhan yang cukup baik.
Ekonomi Provinsi Bengkulu di triwulan ke-III tahun 2024 di perkirakan tumbuh melambat sebesar 4,28-4,88 persen (Year on Year).
Kondisi ini melambat dibandingkan periode sebelumnya terutama dipengaruhi oleh pelambatan Komponen konsumsi Rumah tangga dan ekspor dan Pengeluaran untuk Barang Modal (PMTB).
Dari sisi lapangan usaha perlambatan dialami oleh LU Perdagangan serta transportasi dan pergudangan, Industri pengelohan dan pertambangan.