,

Dosen Poltekkes Kemenkes Medan Melaksanakan Pengabdian Masyarakat di Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun

oleh -74 Dilihat
Para Petani dengan tekun menyimak penjelasaan dari dosen Poltekkes Kemenkes Medan yang sedang memberikan materi

SIMALUNGUN, infosumatera.com. –Dua orang dosen dari Poltekkes Kemenkes Medan yakni Helfi Nolia R. Tambunan dan Robert Harmat Silalahi melaksanakan pengabdian Masyarakat kepada Petani di Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun Provinsi Sumatera Utara Rabu 16 Juli 2025.

Petani Antusias mengikuti Praktik Pembuatan Pestisida Nabati. Hal ini Sebagai salah satu bentuk nyata implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, Poltekkes Kemenkes Medan.

Tercatat sekitar 20 Petani mengikuti kegiatan tersebut dengan penuh semangat

Fokus kegiatan kali ini adalah praktik pembuatan pestisida nabati, sebuah inovasi ramah lingkungan yang ditujukan untuk membantu petani mengendalikan hama tanaman tanpa harus bergantung sepenuhnya pada pestisida kimia.

Helfi Nolia merupakan dosen dari Jurusan Kesehatan Lingkungan serta Robert Harnat Silalahi dari Jurusan Keperawatan Dairi. Keduanya merupakan dosen Poltekkes Kemenkes Medan.

Dalam sesi pembukaan, tim dosen menjelaskan  penggunaan pestisida kimia secara berlebihan dapat memberikan dampak negatif, tidak hanya pada kualitas tanah dan hasil pertanian, tetapi juga terhadap kesehatan petani serta lingkungan sekitarnya.

Oleh karena itu, pestisida nabati diperkenalkan sebagai alternatif yang lebih sehat, aman, dan berkelanjutan.

“Pestisida nabati dapat dibuat dari bahan-bahan alami yang tersedia di sekitar kita, seperti daun, rempah, atau tanaman tertentu yang memiliki kandungan anti-hama. Selain murah dan mudah dibuat, pestisida nabati juga lebih aman bagi kesehatan petani dan konsumen,” jelas Helfi Nolia.

Selama kegiatan, para petani dilibatkan secara aktif dalam setiap tahapan, mulai dari pengenalan bahan alami, cara pengolahan dan peracikan, hingga uji coba aplikasi pestisida pada tanaman.

Pendekatan ini tidak hanya memberikan pengetahuan teoritis, tetapi juga keterampilan praktis yang langsung bisa diterapkan di lahan pertanian masing-masing.

Antusiasme terlihat jelas dari peserta yang bersemangat mencoba proses pembuatan, bertanya mengenai dosis dan teknik penyemprotan, hingga berdiskusi tentang efektivitas pestisida nabati dibandingkan dengan produk kimia yang biasa digunakan.

Para petani juga menyampaikan  pengetahuan baru ini sangat bermanfaat, mengingat biaya pestisida kimia cukup tinggi dan terkadang sulit dijangkau oleh petani kecil.

Sementara itu, Robert Harnat Silalahi menambahkan  keberhasilan penggunaan pestisida nabati juga dapat mendukung pertanian sehat dan berkelanjutan, yang sejalan dengan program pemerintah dalam mendorong ketahanan pangan sekaligus menjaga kesehatan masyarakat.

“Dengan mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia, para petani tidak hanya melindungi kesehatan mereka sendiri, tetapi juga ikut menjaga ekosistem pertanian tetap lestari. Hal ini akan memberikan dampak positif jangka panjang bagi lingkungan dan generasi mendatang,” ungkapnya.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini diakhiri dengan diskusi terbuka, di mana para petani dapat berbagi pengalaman serta kendala yang mereka hadapi dalam mengelola lahan pertanian.

Tim dosen juga memberikan motivasi agar para petani terus mengembangkan inovasi sederhana yang ramah lingkungan, serta membuka ruang kerja sama lanjutan untuk pelatihan-pelatihan lain di masa mendatang.

Melalui kegiatan ini, Poltekkes Kemenkes Medan berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam memberdayakan masyarakat, khususnya di bidang pertanian yang sehat dan berkelanjutan.

Selain itu, kegiatan ini juga menjadi ajang pembelajaran langsung bagi dosen untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kehidupan nyata, sekaligus memperkuat hubungan antara perguruan tinggi dengan masyarakat.*

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.