Oleh : Iksan Agus Abraham, SH
infosumatera.com-Dalam olahraga catur dikenal dengan adanya istilah, langkah catur yang dlakukan pemain dengan sebutan langkah ‘’Blunder”
Kata blunder dapat diartikan sebuah langkah catur yang dilakukan pemain, bisa pemain pemegang bidak hitam atau pemegang bidak putih
tetapi langkah tersebut memiliki bobot kesalahan yang sangat fatal, dan memiliki dampak yang besar bagi pemain itu sendiiri
Semestinya langkah seperti itu, tidak dilakukan oleh seorang pemain Catur, namun tetap dilakukan, sesuai perhitungannya sendiri.
Langkah blunder yang dilakukan seorang , pemain catur biasanya akan diikuti dengan, kombinasi-kombinasi yang dilakukan pemain lawan.
Efek kombinasi yang dibuat pemain lawan akan membuat keadaan menjadi terbalik.
Padahal sebelum satu pemain Catur itu melakukan langkah blunder, posisi bidak-bidaknya serta nilai bidak-bidaknya dalam keadaan lebih unggul.
Namun karena melakukan satu langkah blunder, keadaan akhirnya menjadi berbalik.
Melakukan langkah-langkah blunder sangat ditakuti pemain Catur karena fatal akibatnya.
Langkah-langkah blunder, bisa terjadi oleh siapa saja, termasuk pemain Catur kelas dunia sekalipun.
Langkah blunder yang dibuat, oleh seorang pemain Catur mirip seperti Kanker ganas yang dialami seseorang. Apabila sudah ada pencetusnya (langkah blunder, red) , maka dalam waktu tidak lama sel-sel kanker itu dengan cepat akan menjalar
begitu juga dengan kehidupan kita, sebaik mungkin dan seupaya mungkin agar menghindari dan tidak melakukan langkah blunder.
Dalam kondisi apapun dan situasi segawat apapun, kita perlu memikirkan ulang, semua tindakan dan perkataan. Konsep berhati-hati, waspada dan mawas diri harus menjadi tolok ukur
Tujuannya tentu, agar kita tidak melakukan angkah-langkah blunder yang dampaknya akan sagat berbahaya.
Konsep blunder dalam mengambil keputusan haruslah diterapkan, kehatian-hatian, memikirkan secara matang, untuk dan ruginya harus diperhitungkan secara cermat
Terutama kalangan pebisnis, sudah tentu harus memiliki, perhitungan yang cermat, teliti, akurat. Tidak mengapa keputusan itu diambil dengan butuh waktu lama tapi hasilnya memuaskan.
Dalam Al-quran Allah SWT berfirman
(Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia senantiasa cemas dan khawatir akan (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya?
Katakanlah : “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui, “ Sesungguhnya orang-orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran (QS : Az-Zumar : 9 (**)
*Penulis adalah Kepala Seksi Advokasi dan Pembelaan Wartawan PWI Provinsi Bengkulu