infosumatera.com- Bank Indonesia menggelar Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) Jumat 29 November malam.
Event rutin setiap tahun ini spesial dihadiri Presiden RI Prabowo Subianto, Ketua DPD RI Sultan B. Najamudin serta sejumlah Menteri Kabinet Merah Putih.
Secera bersamaan Bank Indonesia Perwakilan Bengkulu juga menggelar acara yang sama di Hotel Mercure. Lewat monitor layar lebar peserta PTBI Provinsi Bengkulu menyaksikan arahan Presiden RI Prabowo Subianto dan sambutan Gubernur BI Perry Warjiyo.
Intinya menegaskan bahwa Ekonomi Indonesia pada tahun 2024 dan memasuki tahun 2025 mendatang sudah dan akan tumbuh sangat baik dan sangat optimis tetap stabill ditengah kondisi dunia yang masih belum menentu.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu Wahyu Juwana mengungkapkan Pertemuan Tahunan Bank Indonesia: mengupas tema Sinergi Memperkuat Stabilitas dan Transformasi Ekonomi Nasional.
Tema PTBI kali ini menggambarkan urgensi untuk terus memperkuat kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan dalam mendorong pembangunan ekonomi yang berdaya saing, inklusif, dan berkelanjutan.
Kegiatan ini menjadi momentum strategis untuk merumuskan langkah bersama dalam memperkuat perekonomian Provinsi Bengkulu di tengah berbagai tantangan global dan nasional.
Sementara itu Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia, Aditya Nugraha, menyampaikan optimisme pertumbuhan ekonomi Provinsi Bengkulu di tahun 2024.
Pertumbuhan ekonomi Provinsi Bengkulu pada tahun 2024 diprakirakan mencapai kisaran 4,49% – 4,71% (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan tahun 2023 sebesar 4,26% (yoy).
Kinerja sektor utama seperti pertanian, perdagangan, dan transportasi menjadi pendorong utama akselerasi ini.
Di sisi lain, inflasi pada tahun 2024 diproyeksikan melambat dan berada pada rentang 2,5±1%, lebih rendah dari sasaran inflasi nasional.
Upaya pengendalian inflasi yang sistematis oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) melalui program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) menjadi faktor penting dalam menjaga stabilitas harga.
”Sinergi antara Pemerintah Provinsi Bengkulu dan Bank Indonesia juga turut memperkuat fundamental ekonomi daerah, sekaligus menghadirkan optimisme di tengah dinamika global yang penuh tantangan, ”ucapnya.
Aditya juga menekankan pentingnya transformasi ekonomi yang tidak hanya bergantung pada sektor primer dan konsumsi rumah tangga.
“Sudah saatnya Bengkulu mulai beralih pada perekonomian yang memberikan efek pengganda jangka panjang, yaitu melalui peningkatan investasi,” ungkapnya.
KPW BI Provinsi Bengkulu melakukan upaya peningkatan investasi tersebut, salah satunya melalui penguatan ekosistem pariwisata di Provinsi Bengkulu khususnya pada bidang wastra sebagai daya tarik wisata.
Pengembangan dilakukan dari sisi corak dan desain wastra agar mampu bersaing dengan wastra nasional.
Upaya ini dilakukan untuk dapat mendorong perluasan pasar serta akseptasi masyarakat terhadap motif khas yang dimiliki Provinsi Bengkulu.
Dalam program Aku Bangga Berwastra Bengkulu, KPW BI Provinsi Bengkulu bekerjasama dengan desainer nasional yaitu Wignyo Rahadi, Yufie Kartaatmaja, dan Yuliana Wu telah melatih 24 orang siswi SMK N 3 dan SMK N 5 Kota Bengkulu Jurusan Tata Busana.
Tak hanya itu, standar kualitas para peserta juga ditingkatkan melalui sertifikasi yang dilakukan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) untuk bidang Operasional Yunior Custom Made.
Dan hasil kreativitas para desainer muda tersebut ditampilkan dalam PTBI kali ini melalui gelaran fashion show sebagai ajang promosi wastra Bengkulu.
PTBI 2024 juga dirangkaikan dengan penganugerahan BI Award 2024, sebuah penghargaan dan apresiasiBank Indonesia sebagai otoritas moneter, sistem keuangan, dan sistem pembayaran kepada 12 mitra strategis di daerah.
Pada akhir kegiatan, Kepala Biro Perekonomian Provinsi Bengkulu, Hafni Khaidir, dalam sambutannya berpendapat jika investasi adalah motor pertumbuhan yang berkelanjutan dan berdampak besar pada peningkatan taraf hidup masyarakat Bengkulu.
Oleh karena itu, perlu diwujudkan iklim investasi yang menarik sehingga para investor mau menanamkan modalnya di Provinsi Bengkulu.
Salah satu sinergi lain antara pemerintah daerah dengan Bank Indonesia yang telah terjalin dengan erat yaitu kolaborasi dalam mendukung digitalisasi sistem pembayaran yang telah menunjukkan hasil yang menggembirakan baik dalam hal elektronifikasi transaksi pemerintah daerah maupun transaksi digital di masyarakat.
Saat ini, semua pemerintah kota/kabupaten di Bengkulu, ermasuk Provinsi Bengkulu masuk dalam kategori digital.
Selain itu, Hafni menuturkan jika pengembangan UMKM menjadi salah satu fokus
utama sinergi antara Pemerintah Daerah dan Bank Indonesia. Dengan berbagai program pendampingan,
Pelatihan, dan fasilitasi pembiayaan, banyak UMKM Bengkulu yang kini mampu naik kelas, baik dari sisi kualitas produk, akses pasar, maupun kapasitas manajerial.
Terakhir, Hafni menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam mendukung
percepatan transformasi ekonomi. “Dengan semangat kolaborasi, kami optimis stabilitas dan
pertumbuhan ekonomi Bengkulu yang berkelanjutan dapat tercapai. Mari jadikan pertemuan ini sebagai langkah awal untuk menciptakan strategi pembangunan yang lebih inovatif dan inklusif,” ujarnya.