Catatan Redaksi
Oleh : Iksan Agus Abraham, SH
Beberapa hari lagi umat Muslim di Indonesia termasuk di Bengkulu akan memasuki bulan suci Ramadan 1444 H atau tahun 2023 Masehi. Jika tidaK berubah puasa akan dimulai Rabu 22 Maret.
Dalam kasanah Muslim, bulan Ramadan disebut penghulu bulan atau Rajanya bulan karena terdapat keistimewaan-keistimewaan didalamnya.
Dalam Alquran surah Al-Baqarah ayat 183 terdapat perintah agar setiap orang Mukmin berpuasa, seperti orang terdahulu. Tujuannya agar menjadi orang yang bertaqwa. Semua itu dilakukan didalam bulan Ramadan selama satu bulan penuh. Pelaksanaan Ibadan puasa ditandai dengan tidak makan dan minum mulai dari terbit fajar sampai tenggelamnya Matahari.
Dalam bulan itu pula, setiap Muslim yang memenuhi syarat melaksanakannya seperti baligh, berakal, sehat atau sedang tidak sakit dan lain-lain agar memperbanyak amal ibadah selama menjalani Puasa. Antaranya membaca alquran, mengerjakan salat tarawih, memperbanyak infak dan sedekah, membayar zakat, menyantuni kaum fakir miskin, menjalin silaturahmi, memperbanyak salam, dan melaksanakan ibadah sosial kemasayarakatan yang tujuannya untuk kemaslatan Umat.
Inti dari ibadah puasa di bulan ramadan ialah pengendalian diri dan hawa Nafsu, serta pembiasaan hidup rukun saling membantu sesama ummat manusia demi terciptanya keuutuhan bersama di dalam masyarakat dan Bangsa.
Korelasi Ramadan dengan kehidupan masa ini, selalu up to date, lebih-lebih dalam kepekaan sosial, agar manusia senantiasa peduli dengan penderitaan orang lain, yang hidup dalam kemiskinan.
Dengan latihan puasa selama satu bulan, manusia ditempa jiwa dan raganya, untuk merasakan lapar sehingga tumbuh rasa empeti dan kasih sayang kepada kaum papa. Tak itu saja, pengendalian hawa nafsu agar manusia menjauah sifat-sifat tercela, yang bisa merusak baik hidup secara pribadi maupun sosial. Menghindari permusuhan, buruk sangka, serta menjauhi kekejian kepada manusia lain.
Dalam ajaran Islam disebutkan, ibadah wajib yang dikerjakan,dalam bulan suci ini nilai pahalanya tak terhingga, dan mengerjakan ibadah sunnah, setera dengan dengan telah mengerjakan ibadah wajib. Masyaallah. (*)