Catatan Ringan
Oleh : Iksan Agus Abraham, SH
infosumatera.com – ”Pariwisata dan rekreasi yang bertumbuh, bisa menimbulkan kemajuan ekonomi ,” begitu ucap teman saya suatu hari, kepada penulis.
Ia lantas melanjutkan saat pariwisata berkembang, bisa menimbulkan efek rembesan terutama bagi sektor transaportasi, perhotelan, perdagangan terutama kuliner dan industri kerajinan.
Pariwasata dari laman Wikipedia disebutkan Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk rekreasi atau liburan dan juga persiapan yang dilakukan untuk kegiatan ini.
Seseorang wisatawan adalah seseorang yang melakukan perjalanan paling tidak sejauh 80 km dari rumahnya dengan tujuan rekreasi.
Jika seperti itu makna pariwisata, berarti orang yang pergi dari satu Kota ke Kota lain untuk berekreasi, adalah pariwisatawan.
Biasanya mereka mempersiapkan diri dengan baik antara lain mempunyai uang yang cukup. Uang itu dipergunakan,
untuk membayar penginapan, selama dilokasi, membayar biaya transportasi baik via darat, laut atau udara, sekaligus biaya makan dan minum saat berada di negeri orang.
”Disinilah letak efek rembesan yang saya maksud tadi, ”ucap temanku tadi. Meningkatnya kegiatan pariwisata otomatis akan meningkatkan perputaran uang.
Momen tahun baru atau pergantian tahun baru bersamaan pula dengan liburan sekolah, pasti berimbas kepada naiknya kunjungan wisata untuk rekreasi atau mobilitas orang dari satu tempat ke tempat lain.
Dari sebuah laporan agen tiket perjalan pesawat udara tingkat pemesanan ke tempat wisata unggulan di Indonesia contohnya ke Bali sudah meningkat.
Terlebih jelang pergantian tahun 2024 ini. ”Ini bukti pariwisata atau kegiatan sosial keagamaan dimasyarakat mengefek kepada ekonomi terutama sektor transportasi, ”ucapnya.
Tidak terkecuali sektor perhotelan umumnya jelang akhir tahun ini, sudah menyiapkan paket-paket dan promo khusus untuk menyambut tamu , yang akan merayakan Natal, tahun baru atau liburan sekolah.
Sektor kuliner dan oleh oleh atau buah tangan jelas akan berdampak. Telah menjadi tradisi, di masyarakat Kita saat pulang dari suatu tempat membawa oleh-oleh untuk dibagi-bagikan ke sanak saudara di Kampung setelah pulang berpergian dari negeri orang.
Pariwisata atau berlibur suatu kegiatan yang penting dilakukan, dalam ajaran Islam, melakukan perjalan atau Safar juga dianjurkan. Dalam Al-quran disebutkan.
“Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.” (QS. Al-Mulk, 67:15).
Dalam islam melakukan safar untuk berekreasi atau pariwisata adalah disebut dengan safar mubah.
Safar mubah adalah perjalanan untuk melakukan aktvitas duniawi yang dihalalkan secara syari’, seperti perjalanan dagang, rekreasi dan lain-lain yang tidak ada maksiat di dalamnnya.
Namun safar jenis ini , juga bernilai ibadah, bila diniatkan untuk itu, dengan mengikuti ketentuan -ketentuan agama. Banyak sekali manfaat yang diperoleh jika kita melakukan safar atau perjalanan berekreasi atau berwisata.
Manfaat itu antara lain, kita bisa mengetahui bagaimana kebiasaan orang -orang yang tidak tinggal se-negeri dengan kita, seperti apa kemajuan pembangunan yang sudah dicapai.
Apa-apa saja makanan serta kebudayaan khas yang mereka miliki. Semua itu akan memperkaya jiwa dan pengalaman kita, memperluas rejeki, meningkatkan silaturahmi dan lain sebagainya.
Kemudian yang tidak kalah penting juga, akan memunculkan rasa bersyukur yang mendalam atas karunia Allah kepada kita. Sungguh alam , bumi dan seisinya Ciptaan sang Khalik begitu indah, yang semuanya untuk kita jaga dan rawat demi anak cucu. So jadi traveller, engkau akan kaya, dan berpengalaman, dan akan menjadi hamba yang senantiasa besyukur.