infosumatera.com – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu Senin 1 Juli 2024 menyelenggarakan rilis bulanan.
Materi yang dirilis adalah angka inflasi, Nilai Tukar Petani (NTP, Ekspor-Impor, Tingkat Penghunian Kamar Berbintang, Transportasi, Profil kemiskinan dan Tingkat Ketimpangan Pengeluaran.
Gubernur Bengkulu Prof. Dr. Rohidin Mersyah bersama Kepala Bappeda Provinsi Hj. Yuliswani serta staf, disela kesibukan menyempatkan hadir mengikuti rilis.
Kesempatan rilis itu dimanfaatkan Rohidin untuk membaca hasil rilis dan menyampaikannya kepada kepala-kepala OPD terkait.
‘’Setiap rilis selalu saya baca dan saya sampaikan kepada setiap OPD untuk dijadikan bahan acuan menyusun program, ‘’ujar dia saat memberi sambutan.
Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah menegaskan, data hasil rilis BPS ini sangat penting, karena bisa dipergunakan sebagai acuan untuk menyusun program ke depan. ‘’Jadi kita tentu mengapresiasi dan menghargai semua data yang dihasilkan ini, ‘’ungkapnya.
Terkait program pembangunan ekonomi di Bengkulu, sudah tentu masih membutuhkan kerja keras dari semuanya, sebab untuk sebuah Provinsi yang hanya berpenduduk sekitar 2 Juta Jiwa, dengan APBD yang sekitar Rp 3 Triliun memerlukan strategi dalam penanganan dalam pembangunannya
Sementara itu, dari rilis yang disampaikan langsung kepala BPS Provinsi Bengkulu Ir Win Rizal, ME diketahui Provinsi Bengkulu posisi bulan Junisecara umum mengalami deflasi sebesar 0.04 persen. ‘’Tingkat inflasi year to date (y – to –d) dan tingkat inflasi year to date Juni 2024 sebesar 1,56 persen, ‘’tukasnya.
Masih bulan Juni itu juga, inflasi year on year Provinsi Bengkulu sebesar 3,64 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 106,72.
Inflasi y – on – y Kota Bengkulu sebesar 3,28 persen dengan IHK sebesar 106,62 dan Inflasi kabupaten Mukomuko sebesar 4,79 persen dengan IHK sebesar 107,04.
Inflasi y-on-y di Provinsi Bengkulu terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indek harga kelompok pengeluaran.
Yakni kelompok makanan , minuman dan tembakau sebesar 7,54 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,90 persen,
Kelompok perumahan air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,19 persen.
Kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,30 persen,
Kelompok kesehatan sebesar 1,31 persen, kelompok transportasi sebesar 2,76 persen,
Kelompok rekreasi olahraga dan budaya 2,64 persen, kelompok pendidikan sebesar 1,44 persen.
Kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,53 persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 5,10 persen.
Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,43 persen.
Sejak Januari 2024 di Bengkulu, kata Win Rizal bertambah 1 Kabupaten yakni Kabupaten Mukomuko sebagai lokasi pengambilan data untuk inflasi di Bengkulu yang disetujui pusat.