Oleh Iksan Agus Abraham, SH
BENGKULU, infosumatera.com- Hari ahad 21 Desember 2025 bertepatan dengan tanggal 1 Rajab 1447 H. Bulan Rajab merupakan bulan Istimewa dalam sistem penanggalan islam.
Rasulullah SAW mengajarkan sebuah doa Ketika berada di bulan ini. Doa tersebut adalah : Yaa Allah berkahi kami di bulan Rajab dan Syakban dan sampaikan hidup kami di bulan Ramadan.
Doa ini sangatlah singkat dimana maknawinya kita memohon kepada Allah SWT agar diberi keberkahan pada kedua bulan tersebut (Rajab dan Syakban) yang memang posisinya berturut-turut. Kemudian ditutup agar Allah berkenan memanjangkan usia kita sampai bertemu dengan penghulu bulan atau Rajanya bulan yakni bulan Ramadan.
Oleh karenanya menarik bagi kita apa sebetulnya keistimewaan dari bulan Rajab dan Syakban, serta apapula keanggungan satu Bulan setelah kedua bulan tersebut.
Keistimewaan bulan Rajab adalah di sana ada suatu malam yakni sebuah peristiwa dimana Allah SWT memperjalankan HambaNya yang sangat mulia Yakni Nabi Muhammad SAW melaksanakan Israk dan Mikraj. Ahli Sejarah islam menetapkan israk mikraj terjadi pada tanggal 27 Rajab
Peristiwa israk mikraj merupakan mukzizat dari Allah SWT untuk kekasihnya Rasulullah SAW, berupa perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa kemudian Mikraj ke sidaratul Muntaha untuk menerima perintah Salat.
Perjalanan tersebut hanya ditempuh dalam satu malam, Rasulullah SAW menggambarkan beliau berangkat menggunakan kendaraan Buraq yang kecepatannya melebih dari Cahaya. Perjalan tersebut dimulai setelah waktu isya dan Kembali sebelum fardu shubuh.
Hebatnya perjalanan menempuh puluhan ribu kilo meter tersebut lalu naik ke sidratul Muntaha guna berjumpa dengan Allah SWT di singgasananya, durasi waktunya sangat singkat, hanya kurang lebih 7-8 jam saja.
Pesawat atau kendaraan canggih sekalipun yang ada di dunia ini belum ada yang mampu menandingi kecepatan Buraq itu. Allah SWT tetap merahasiakannya agar benar-benar menjadi mukzizat yang hanya diberikan untuk Nabi Muhammad SAW seorang serta menjadi tancapan keimanan untuk ummatnya
Perintah salat lima kali sehari semalam, merupakan kejadian yang khusus dan sangat luar biasa, sampai-sampai Allah memanggil Nabi Muhammad secara langsung untuk menerima Wahyu salat tersebut. Perintah ini berbeda dengan kewajiban lain seperti zakat yang dipesankan melalui Malaikat Jibril melalui Wahyu dalam Alquran.
Setelah bulan Rajab, Kalender islam akan memasuki bulan Syakban, bulan ini disebut Istimewa karena setelah bulan tersebut berlalu ummat Muslim akan memasuki satu bulan Mulya yakni bulan Ramadan. Dalam bulan syakban Rasulullah SAW dan ummat-umatnya akan membiasakan melaksanakan Puasa sebagai sarana persiapan menghadapi bulan Ramadan.
Puasa di bulan syakban biasanya ditingkatkan dengan menambah atau mengerjakan puasa-puasa sunnah seperti puasa senin-Kamis, bulan Yaumul bith, atau puasa pertengahan bulan atau mungkin mengerjakan puasa sunnah lainnya seperti puasa Nabi Daud.
Setelah bulan Syakban berlalu ummat Muslim akan memasuki bulan Ramadan, bulan yang sangat mulia karena disana kita diperintahkan untuk menjalankan kewajiban berpuasa selama satu bulan penuh.
Kemuliaan Ramadan sangatlah banyak, sampai-sampai Allah SWT memberikan pintu sendiri di dalam syurga, yang hanya berhak dimasuki oleh orang-orang yang berpuasa. Pintu tersebut diberi nama pintu Ar-rayyan. Pintu ini akan ditutup setelah semua orang yang berpuasa masuk ke dalamnya.
Selain itu dalam bulan Ramadan, terdapat satu malam yang diberi nama malam al-Qadr atau malam kemuliaan. Siapa yang berjumpa dengan malam ini Allah akan memberikan Pahala kepadanya setara dengan beribadah 1000 bulan atau kurang lebih selama 83 tahun. MasyaAllah. Subhanallah.
Penulis adalah Pengurus Masjid Al-Hadi Kelurahan Bentiring Permai Kota Bengkulu
